Sabtu, 11 April 2020

Kubur telah kosong
Para wanita melihat Kubur
Yesus bangkit
Bersama Malaikat
 Markus 16:1-8
Kebangkitan Tuhan Kita: Minggu Paskah
Kamu Mencari Yesus Orang Nazaret, yang Disalibkan itu. Ia Telah Bangkit.
1. Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
2. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
3. Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?”
4. Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
5. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut,
6. tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
7. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”
8. Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Renungan
“Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini… Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”
Para wanita khawatir karena tdk melihat tubuh Yesus lagi, namun mereka hanya menemukan bahwa mereka dikonfrontasikan oleh masalah yang sebaliknya – Yesus tidak terkunci; Dia telah keluar! Dia telah pergi lebih dahulu dari mereka ke Galilea, kembali ke tempat di mana pelayanan-Nya pertama dimulai. Di sana dahulu Ia menyembuhkan yang sakit, memberi makan orang banyak, dan membebaskan mereka yang tertawan (Markus 1-9). Dia telah memerintahkan mereka untuk diam dan tidak mengungkapkan identitas-Nya (yang oleh para sarjana disebut “rahasia mesianik”). Penjelasan-Nya penuh teka-teki. Diserahkan ke dalam tangan manusia, dibunuh, dan setelah tiga hari bangkit kembali (Markus 8:31; 10:32-34)? Yang Diurapi Allah dipermalukan dan menderita, dihinakan dengan kematian di atas salib.
Tetapi itu adalah tepat sebagaimana Allah akan menegakkan kekuasaan-Nya. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, di mana kuasa dosa dan kematian dikalahkan. Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah dan Tuhan yang sejati atas dunia (bandingkan Roma 1:4). Sebagai buah yang pertama, Yesus akan kembali lagi suatu hari sebagai penguasa atas ciptaan baru Allah. Di dalam kerajaan yang kekal itu, setiap ketidakadilan akan dihukum dan setiap yang salah akan dibuat menjadi benar. Tidak akan ada lagi air mata, tidak ada lagi kesakitan, tidak ada lagi penderitaan (Wahyu 21:1-8). Ini adalah kebangkitan pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus.
Markus mengakhir injilnya tergantung di dalam kesunyian, dengan para wanita pergi dari kubur penuh ketakutan dan ketakjuban. Tidak untuk waktu yang lama. Seperti Yesus yang keluar dari kubur yang disegel, Kabar baik segera keluar dari bibir mereka yang terkunci. Bagaimana dengan kita? Sudahkah realitas dan janji dari kebangkitan itu menahan kita terus? Apakah kita siap untuk bergabung bersama Tuhan yang telah dibangkitan di “Galilea”, untuk melanjutkan misinya di dunia?
Doa
Kristus yang telah bangkit, melalui kebangkitan-Mu dari kematian mengamankan keselamatan abadi kami, penuhilah hati kami dengan pengharapan kebangkitan dan dengan keberanian, sehingga kami mau menyatakan hidup-Mu yang telah bangkit di dalam dunia, untuk kemuliaan Allah Bapa.
---AMIN---.


MALAM PASKAH: KRISTUS HIDUP,HADIR, MENYERTAI KITA
       BACAAN ALKITAB: LUKAS 23 AY.50-56a
Pengantar
Malam hari ini, Tuhan kita Yesus Kristus beralih dari kematian untuk memasuki kehidupan. Kita berkumpul bersama untuk berjaga dalam doa (Latin:vigili) dengan perayaan agung untuk mengenangkan saat-saat Tuhan bangkit dari kematian. Inilah malam pembebasan, seperti ketika bangsa Israel berjaga di malam saat Tuhan akan lewat dan menghukum bangsa Mesir atau saatmereka berjaga-jaga menantikan Tuhan membelah Laut Merah agar mereka dapat melewati dasar laut dan memperoleh kebebasan dari perbudakan Mesir.
Malam hari ketika Tuhan yang dikenang bangsa Israel setiap Tahun melambangkan kebangkitan Kristus (Paskah), di mana Ia menang atas dosa dan kematian. Pada Malam Paskah ini, kita menantikan dan menyongsong Kristus yang akan beralih dari kematian menuju kehidupan. Kematian-Nya menghancurkan dosa dan maut, dan kebangkitan-Nya memperbarui kehidupan. Dialah cahaya dunia yang memberikan kegembiraan dan pengharapan akan masa depan bangsa manusia yang penuh kemuliaan karena kebangkitan-Nya menjadi pokok keselamatan kita. Maka,marilah kita mulai perayaan agung ini dengan menyambut Kristus, Sang Cahaya dunia.
Jangan takut! Kamu mencari Yesus dari Nazareth yang tersalib itu? Ia sudah bangkit dan tidak ada di sini.” Inilah pewartaan awal mula mengenai kebangkitan Kristus yang kita rayakan pada Malam Paskah ini dan menjadi salah satu bagian terpenting dari iman kita. Dalam syahadat,antaralain kita menyatakan, “Aku percaya akan Yesus Kristus, yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat, dan dimakamkan, yang turun ke tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati”
Pada kesempatan ini, baiklah kita memperdalam iman kita akan makna Kristus yang bangkit. Pertama-tama, harus kita sadari bahwa penggunaan kata “bangkit” atau “kebangkitan” untuk Yesus ini merupakan kiasan. Yang hendak diwartakan dengan kisah-kisah kebangkitan Yesus, bukan pertama-tama dalam historis, tetapi pernyataan dan penghayatan iman Gereja. Dalam iman, para murid mengalami bahwa Yesus yang telah wafat itu hidup, hadir dan menyertai mereka. Inilah yang tersirat dari kata-kata pemuda yang menjumpai Maria Magdalena dan teman-temannya di makam, “… Ia mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia”
Oleh karena itu, marilah kita memaknai kebangkitan Yesus dalam terang iman itu pula.Yesus bangkit, berarti Ia kini hidup, hadir dan menyertai kita, sebagaimana janji-Nya sendiri, “…Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20). Dengan kebangkitan-Nya, Yesus tidak lagi hadir secara fisik seperti yang dialami para murid sebelum wafat-Nya. Dengan bangkitnya Yesus, Ia selalu hadir dan menyertai kita tidak lagi dibatasi ruang dan waktu, tetapi bersifat universal: kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun. Maka, ditegaskan kepada kita “Jangan takut” karena Tuhan selalu hadir dan menyertai kita; kapanpun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun.
Kebangkitan Yesus yang bermakna bahwa kini dan selamanya, Ia hidup, hadir dan menyertai kita menegaskan kasih setia Allah yang tiada batasnya. Sejak awal mula, Tuhan Allah menciptakan manusia karena cinta kasih-Nya. Sebelum menciptakan manusia, Allah telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya sebagai tempat dan penopang kehidupan manusia. Kalau alam semesta diciptakan dalam keadaan baik, manusia lebih lagi. Manusia diciptakan dalam keadaan sungguh amat baik.
Kasih setia Allah yang tanpa batas itu juga tampak dalam peristiwa pembebasan dari Mesir melewati Laut Merah. Ketika umat-Nya menjadi budak di tanah Mesir, Allah membebaskan mereka dan menuntun mereka menyeberangi Laut Merah sampai akhirnya memasuki Tanah Perjanjian. Penyeberangan Laut Merah ini melambangkan pembaptisan kita, di mana dengan pembaptisan, kita dibebaskan dari perbudakan dosa dan di antar menyeberangi samudera dan padang gurun kehidupan ini sampai akhirnya kita memasuki Surgawi.
Selanjutnya,sebagai bekal perjalanan hidup kita menuju Surgawi, Tuhan berkenan menganugerahi hati yang baru Dengan hati baru itu, kita mendapat kekuatan untuk mengetahui kehendak Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari sehingga kita sungguh-sungguh hidup sebagai umat Tuhan dan Dia menjadi Allah kita.
Sekarang, kasih setia Allah itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. “Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1Ptr 3:18). Sebab, melalui pembaptisan kita telah dipersatukan dengan kematian-Nya sehingga kita juga di ikut-sertakan dalamkebangkitan-Nya.
Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan tidak hanya memberi bekal bagi perjalanan hidup kita tetapi Ia sendiri selalu hadir dan menyertai kita. Dialah cahaya sejati yang menerangi hidup kita sehingga kita mampu melihat kasih Allah dan mensyukurinya serta mengejawantahkannya dalam hidup kita sehari-hari. Dialah cahaya sejati yang menerangi kita sehingga kita mampu meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, yakni perbuatan-perbuatan dosa, untuk lebih melakukan perbuatan-perbuatan terang, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera. Dialah cahaya sejati yang selalu menerangi setiap langkah hidup kita.
Oleh karena itu, jangan takut menapaki lorong-lorong kehidupan kita sebagai orang Kristen (Pengikut Yesus Kristus) yang sejati, untuk selalu peduli dan berbagi kepada sesama karena Tuhan selalu hadir dan menyertai kita, karena Tuhan telah peduli pada kita dan membagikan hidup-Nya demi keselamatan kita.
---A M I N---

Minggu, 22 Maret 2020

YUDAS


“SEKILAS TENTANG VIRUS CORONA”
“Sifat Virus Corona penyebarannya sangat Ekstrem"
Penyebaran virus corona tengah menjadi ancaman serius dunia. Sejak pertama dilaporkan pada akhir 2019, virus itu telah menginfeksi lebih dari seperempat juta orang. Belum banyak pengetahuan tentang wabah virus corona menjadi salah penyebab penyebaran yang ekstrem di ratusan negara di dunia.
Sedikit kabar baiknya adalah virus corona bisa dihancurkan oleh sabun dengan pencucian tangan selama 20 detik. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan di udara selama beberapa waktu, bergantung pada panas dan kelembabannya.
Selain itu, virus tersebut juga bisa bertahan selama satu hari di permukaan kertas karton serta dua hingga tiga hari pada permukaan baja dan plastik. Namun, masih sangat banyak informasi yang belum jelas soal virus yang bermula di Kota Wuhan, provinsi Hubei, China itu. Perlu diketahui bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 bukanlah flu. Virus corona menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda, menyebar dan membunuh lebih mudah serta berasal dari keluarga virus yang sama sekali berbeda dengan penyebab flu biasa.
Bentuk Virus Angela Rasmussen dari Columbia University mengatakan, struktur virus corona memberikan petunjuk bagaimana virus itu menyebar begitu cepat. Virus corona berbentuk bola runcing, seperti paku. Paku-paku itu kemudian mengenali dan menempel pada protein ACE2 yang ada pada permukaan sel manusia. Ini menjadi langkah awal menuju infeksi. ACE2 adalah enzim yang menjadi perantara perubahan angiotensin atau hormon untuk mengerutkan pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. ACE2 adalah tempat masuknya beberapa jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk SARS-CoV yang menyebabkan SARS.

Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya  dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur” (Mazmur 107:19-20).”
Tahun 2020 belum lama berjalan, namun dunia dikejutkan dengan kemunculan virus mematikan. Virus Corona Wuhan, atau virus n-CoV pertama kali merebak di kota Wuhan, Tiongkok dan menyebar dengan masif hingga ke berbagai negara. Hingga tanggal 3 Februari, tercatat angka kematian akibat virus ini mencapai 361 orang di daratan Tiongkok dari 17.238 kasus terkonfirmasi.
Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini sangat berbahaya. Kepala Program Penelitian Biosecurity dari Kirby Institute, Universitas New South Wales Australia, Raina MacIntyre menambahkan, semakin luas infeksi di bagian lain Tiongkok, semakin besar risiko penyebaran secara global.
Keadaan ini sungguh memprihatinkan dan mencemaskan. Wabah Corona telah menjadi ancaman serius yang perlu segera diantisipasi dan diatasi bagi banyak negara saat ini. Meskipun negeri kita Indonesia secara geografis letaknya jauh dari kota Wuhan, namun mungkin saja kita tetap merasa was-was. Pergerakan manusia dari wilayah yang terkontaminasi mungkin saja turut membawa masuk virus tersebut ke tanah air. 
Di tengah situasi kelam, mungkin kita terdorong untuk bertanya, “Di manakah Allah?” Kita seakan berteriak seperti Daud dalam Mazmur 38, ketika ia merasa sangat menderita karena penyakit yang ia alami, “Aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degap-degup jantungku.”  Apakah Allah diam saja dalam epidemi Corona ini? Bahkan mungkin ada orang yang mulai bertanya, “Adakah ini suatu hukuman dari Tuhan?”
Pertanyaan ini wajar dan sangat mungkin bisa dipertanyakan oleh orang-orang yang saat ini sedang berjuang antara hidup dan mati di kota Wuhan. Saat mereka merasa terjebak dalam rumah sendiri dan mulai kekurangan makanan dan minuman sedangkan untuk ke luar rumah saja mereka tidak berani. Namun sebenarnya ini bukanlah kelalaian Allah, melainkan sebuah keniscayaan yang bisa terjadi dalam kehidupan yang fana ini. Situasi ini mendorong kita sebagai manusia untuk mengakui bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala hal. 
Firman Tuhan menegaskan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya (Ibrani 13:5b). Ia mengendalikan segala sesuatu dalam segala hal—masa lalu, masa kini, dan masa mendatang—dan tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kuasa Allah. Segala sesuatu yang terjadi, semua ada dalam kedaulatan-Nya atau karena Ia mengizinkan hal tersebut. Namun, “mengizinkan sesuatu terjadi” dan “menyebabkan sesuatu terjadi” adalah dua hal yang berbeda.
Kendati virus Corona berskala global, namun ini tidak berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita mungkin bukan ilmuwan yang mampu mengembangkan vaksin atau anti virus, pun kita tidak punya cukup sumber daya untuk menolong mereka yang terdampak secara langsung, tapi kita memiliki akses untuk datang kepada Allah dan menaikkan doa-doa kita kepada-Nya. Firman-Nya mengatakan, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16). 
Doakanlah agar para korban yang terdampak secara langsung memperoleh anugerah Allah dan kesembuhan; mereka yang dikarantina dapat tetap tenang dan mendapatkan suplai bahan makanan; paramedis dapat mengobati korban dengan efektif dan tubuh mereka dapat kebal dari paparan virus; para peneliti agar mampu menciptakan vaksin yang berguna bagi pengobatan dan pencegahan di masa depan; para pemangku kebijakan agar mereka segera membuat peraturan yang menjamin keamanan setiap warga dari ancaman virus. 
Seraya berdoa, kita juga bisa menahan diri untuk tidak menyebarluaskan informasi-informasi terkait virus Corona yang belum bisa diklarifikasi kebenarannya. Meski mungkin maksud kita baik—untuk menginformasikan orang terkasih—namun bisa saja yang terjadi malah kepanikan. Inilah salah satu tindakan sederhana kita yang dapat kita lakukan untuk menolong membuat keadaan lebih baik. Dan, janganlah lupa pula untuk menerapkan pola hidup sehat, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Kesehatan RI. Tubuh dan pola hidup yang sehat dapat menolong kita meminimalisir potensi terinfeksi virus Corona.  


Italia menjadi negara kedua dengan jumlah total kasus infeksi virus corona terbesar setelah China, yaitu sebanyak 47.021.
Namun, jumlah pasien meninggal dunia telah mencapai lebih dari 4.000 kasus.
Sementara, pasien sembuh yang dilaporkan adalah sebanyak 4.440.
Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Sabtu (21/3/2020) pagi, jumlah total kasus virus corona Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 271.629 kasus.
Dari kasus-kasus tersebut, terjadi 11.282 kematian dengan 87.403 pasien sembuh.
Ada 3.253 kasus kematian yang dilaporkan.
Sementara, jumlah pasien sembuh mencapai 71.266 kasus.
Selain Italia dan China, perkembangan yang berbeda terus terjadi di berbagai belahan dunia.

Berikut adalah perkembangan terbaru tentang infeksi virus corona Covid-19 di berbagai negara:
Indonesia
Jumlah pasien virus corona Covid-19 masih terus bertambah di Indonesia.
Pada Jumat (20/3/2020), Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19 Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya kasus baru di Indonesia.
Adapun jumlahnya adalah sebanyak 60 kasus.
Jadi, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 369 kasus.
"Ada 60 kasus baru, sehingga kasus positif adalah 369," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
60 kasus baru itu berasal dari:

- Bali (4 kasus)
Banten (37)
- DIY (4)
- DKI Jakarta (215)
- Jawa Barat (41)
- Jawa Tengah (12)
- Jawa Timur (15)
- Kalimantan Barat (2)
- Kalimantan Timur (10)
- Kalimantan Tengah (2)
- Kepulauan Riau (4)
- Sulawesi Utara (1)
- Sumatera Utara (2)
- Sulawesi Tenggara (3)
- Sulawesi Selatan (2)
- Lampung (1)
- Riau (1)
- dalam proses investigasi 13 kasus.
Korban terbanyak berasal dari DKI Jakarta, yakni 18 orang.
"Total kasus yang meninggal jadi 32 orang," ungkapnya.
Dia juga menyebut ada pasien sembuh dari Virus Corona setelah dua kali dites.
"Jumlah total yang sembuh 17," terangnya.
Uni Arab Emirat
Dua orang dilaporkan telah meninggal akibat virus corona Covid-19 di Uni Arab Emirat.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan UAE. Dua kasus kematian pertama tersebut dilaporkan memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Per Sabtu (21/3/2020), jumlah kasus infeksi Covid-19 yang telah dilaporkan di UAE adalah sebanyak 140 kasus.
Dari jumlah tersebut, 31 pasien telah dinyatakan sembuh.
Israel
Israel juga telah mengumumkan kasus kematian pertama akibat virus corona pada Jumat (20/3/2020) malam waktu setempat.
Kasus tersebut dialami oleh seorang laki-laki berusia 88 tahun.
Melansir The Guardian, pasien ini diketahui memiliki riwayat penyakit.
Ia meninggal dunia di Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Israel, laki-laki ini telah dibawa ke rumah sakit sekitar seminggu lalu dalam kondisi yang serius.
Per Sabtu (20/3/2020) pagi, jumlah kasus infeksi Covid-19 yang telah dilaporkan di Israel adalah sebanyak 705 kasus, yang didominasi oleh pasien gejala ringan.
Sementara, 10 pasien dilaporkan berada dalam kondisi serius dan 15 pasien telah dinyatakan sembuh sepenuhnya.


BERDOALAH DALAM ROH KUDUS
(Yudas 1:20)
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Ajakan Yudas agar kita berdoa dalam Roh Kudus ini paralel dengan nasehat Paulus: "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus" (Efesus 6:18b). Rasul Paulus bahkan meminta agar berdoa dalam Roh dilakukan setiap waktu. Jelas hal ini menunjukkan pentingnya berdoa dalam Roh.

Berdoa dalam Roh Kudus adalah berdoa dengan akal budi kita, tetapi dalam tuntunan Roh. Ini berbeda dengan berdoa yang hanya mengandalkan akal budi semata. Kita bisa saja salah berdoa bila hanya mengandalkan akal budi. Sebab akal budi dapat menggiring kita kepada pemuasan keinginan daging saja. Yakobus mencatat: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa wafsumu" (Yakobus 4:3). Tetapi jika kita berdoa dalam Roh, maka Roh Kudus yang ada dalam kita akan memampukan kita meminta kepada Allah menurut kehendak-Nya, yaitu sesuai dengan segala yang tertulis dalam Alkitab kita (1 Yohanes 5:14).

Berdoa adalah berkomunikasi dengan Allah. Lazimnya sebuah komunikasi kedua belah pihak memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara menyampaikan isi hati juga kehendak masing-masing. Bila kita berdoa dalam Roh, maka Roh selain dapat mengendalikan keinginan kita, juga dapat menginterupsi doa kita dengan mengatakan kehendak Allah yang lebih baik.
Ini yang terjadi dengan Petrus ketika di Yope, bacalah Kisah Para Rasul 11:5-18. Petrus sementara berdoa, tiba-tiba Roh memperlihatkan sejumlah binatang yang haram untuk dimakan. Lalu Roh berkata, "Sembelih dan makanlah"' tetapi Petrus menolak karena menganggap itu haram. Roh kemudian berkata lagi, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!" Petrus kemudian mengerti maksud Roh itu bahwa, "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." Apa yang Petrus alami dapat pula kita alami bila kita berdoa dalam Roh, maka mintalah Roh Kudus menuntun setiap doa kita sebelum kita mulai meminta dan memohon kepada Allah.

Doa: "Roh Kudus, tuntunlah setiap doaku agar apa yang aku mohonkan tidak menyimpang dari kehendak-Mu. Amin."


Pengenalan akan Tuhan (Yudas 1: 17-23)


Yudas menulis surat ini supaya jemaat memiliki pertahanan iman dan peduli kepada keselamatan jiwa-jiwa yang terhilang. Menjadi orang Kristen tidak hanya jadi Kristen saja. Yang pertama pertahankan iman kepada Yesus, yang kedua menyelamatkan orang lain, jangan benci orangnya tapi benci dosanya, supaya Tuhan menyelamatkan jiwa orang tersebut.

1.         Ayat 18-19: dunia ini sudah cemar oleh berbagai hal maka orang-orang yang didalamnya pun ikut tercemar. Anak-anak Tuhan tidak hidup lagi dalam pimpinan Roh Kudus. Orang yang malas beribadah kalau hatinya cemas berarti Roh Kudus ada didalamnya, kalau hatinya biasa-biasa saja maka hidupnya sudah tanpa pimpinan Roh Kudus. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus selalu melepaskan pengampunan bagi orang yang menyakiti. Orang yang selalu membereskan hatinya dihadapan Tuhan adalah orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus. Mari periksa hidup kita apakah masih dipimpin oleh Roh Kudus atau sudah tidak lagi.

2.         Ayat 20: Kekristenan itu harus membangun dirinya sendiri di atas dasar iman yang paling suci. Berusaha tidak bergaul dengan hal-hal yang cemar. Berdoalah dalam Roh Kudus, meminta Roh Kudus menolong kita. Berdoa dalam Roh artinya pikiran kita mengucapkan kata-kata dan Roh kita percaya dan mengakui bahwa Tuhan hadir dan  berkuasa dalam doa kita, kita harus tulus berdoa dengan mengandalkan Tuhan.

3.         Ayat 21: kita harus peduli dengan keselamatan jiwa-jiwa, berdoa merampas jiwa-jiwa yang terhilang. Jangan benci orangnya tapi benci dosanya. Tetap berdoa buat jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan. Keluarga kita, lingkungan sekitar kita, orang-orang yang kita terbeban untuk mendoakan. Mari ambil bagian dalam rencana Tuhan untuk keselamatan jiwa-jiwa.
 AMIN

Sabtu, 14 Maret 2020


MUSA 
Perlindungan Tuhan
 "JANGAN TERLALU TAKUT TERHADAP VIRUS CORONA"
Mazmur pasal 91:1-16 adalah Mazmur yang ditulis oleh Musa, Mazmur ini berbicara tentang perlindungan Tuhan kepada bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah perjanjian. Banyak halangan dan rintangan yang bangsa ini hadapi saat dalam padang gurun, terlebih lagi Musa yang memimpin mereka.  “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindungan ku dan kubu pertahanan ku, Allahku, yang ku percayai." Mazmur 91:1-2. Musa percaya dan yakin bahwa ia berada dalam perlindungan Maha Tinggi. Maha Tinggi berbicara tentang Tuhan Allah yang lebih besar dari semuanya. Allah lebih besar dari tantangan, masalah, rintangan dan pergumulan yang bangsa Israel hadapi. Dia adalah Allah yang Maha Tinggi dan Kuasa Allah bekerja dalam perjalanan bangsa Israel ke tanah perjanjian. Kuasa Allah melebihi apa pun juga yang bangsa Israel hadapi saat itu. Allah adalah gunung batu, menara perlindungan, kota benteng setiap kita dan Allah adalah tempat perlindungan kita. Kita punya Allah yang luar biasa dan dapat diandalkan dalam hidup kita. Jangan mengandalkan manusia dalam menghadapi hidup ini tetapi andalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Bagaimana kita dapat mendapatkan perlindungan dari Tuhan setiap harinya dalam hidup kita? Apa yang harus kita lakukan? Perlindungan itu tidak secara otomatis kita terima tetapi ada sesuatu yang harus kita kerjakan.

1.       Melekat Kepada Tuhan
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” Mazmur 91:14. Ini adalah perkataan Allah kepada Musa. Saat hati Musa melekat kepada Tuhan maka segala perlindungan akan Tuhan Allah beri kepada Musa dan bangsa Israel. Mazmur 91:1-13. Melekat dalam bahasa ibraninya adalah ‘kasak’ hati yang melekat dan ada ketertarikan Musa kepada Tuhan. Musa jatuh cinta kepada Tuhan.
“Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.” Mazmur 63:8. Sebagai orang-orang yang percaya dengan Kristus jangan sampai hidup kita terpikat dengan hal-hal dunia yang menjauhkan kita kepada Tuhan tetapi miliki hati yang terpikat dengan Allah. Keterpikatan kita dengan hal-hal dunia akan membinasakan setiap kita tetapi saat kita terpikat dengan Tuhan maka akan ada perlindungan yang sempurna yang Tuhan berikan buat setiap kita. Bahkan saat kita istirahat pun Tuhan selalu menyertai kita. Kita tidak dapat berlindung pada manusia, jabatan kita, kekayaan kita tetapi kita hanya bisa berlindung pada naungan Allah yang Maha Tinggi. Biarlah hati kita terus melekat dan terpikat dengan Tuhan.

2.       Mengenal Nama Tuhan
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” Mazmur 91:14. Selain hati Musa yang melekat kepada Tuhan, Musa juga mengenal nama Tuhan. “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?” Matius 7:21-22. Sekalipun kita sudah bernubuat, mengusir setan tapi Tuhan tidak mengenal kita jika kita tidak mengenal Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Biarlah setiap kita mengenal Pribadi Tuhan karena Tuhan jauh lebih dalam mengenal setiap kita.
Mengenal, ‘yadah’ memiliki arti mengenal secara intim seperti hubungan suami istri. Musa mengenal Allah secara intim seperti hubungan suami istri. Jika setiap kita ingin mengenal Pribadi Allah lebih lagi, kenali Allah kita lewat Firman-Nya. Rajinlah membaca Firman Tuhan dan berkomunikasi dengan Allah lewat doa agar kita mengenal siapa Allah kita.
Tuhan adalah penolong setiap kita, saat kita mengalami masalah, dalam kesesakan serta dalam tantangan hidup. Kenalilah Allah kita karena Ia adalah benteng hidup kita yang terus membentengi kita dari serangan si jahat.  

3.       Percaya Kepada Tuhan
“akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."” Mazmur 91:2. Agar setiap kita memperoleh perlindungan dari tuhan kita harus percaya pada Tuhan. Percaya ‘batak’ memiliki arti berharap dan mengandalkan Tuhan. “Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.” Mazmur 119:81. “TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.” Ratapan 3:25. Yakinlah kepada Tuhan kalau Tuhan sanggup melindungi dan menyertai setiap langkah hidup kita.

4.       Berseru Kepada Tuhan
“Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.” Mazmur 91:15. Saat tidak ada air untuk diminum, saat tidak ada makanan untuk dimakan dan saat tidak ada jalan keluar, Musa selalu berseru kepada Tuhan. Berseru, ‘gara’ memiliki arti memanggil datang. Jadi saat kita berseru kepada tuhan maka Tuhan akan datang. “Mereka sendirilah nanti akan berseru-seru kepada TUHAN, tetapi Ia tidak akan menjawab mereka; Ia akan menyembunyikan wajah-Nya terhadap mereka pada waktu itu, sebab jahat perbuatan-perbuatan mereka.” Mikha 3:4. Tidak semua orang yang berseru kepada Tuhan dan Tuhan akan menjawabnya. Saat hidup kita tidak benar maka Tuhan tidak akan menjawab setiap seruan kita. Terus hidup benar dihadapan Tuhan dan jagalah hidup kita. “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Yesaya 55:6. Apapun masalah kita hari-hari ini berserulah kepada Tuhan karena Tuhan akan memberi perlindungan buat setiap kita. Hari-hari ini kita butuh perlindungan dari Tuhan.

Tentang virus CORONA, kita jangan terlalu takut, namun tetap waspada. Jikalau kita terlalu takut, maka saat itu pula iblis dengan gampangnya masuk mengganggu jiwa kita.
Baca Mazmur 91: 6-8
---AMIN---
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA


Senin, 09 Maret 2020

SEMUT YANG RAJIN DAN GOTONG ROYONG

Semut yg rajin selalu gotong royong

POKOK BACAAN: AMSAL 6 AYAT 6

Ada perbedaan yang mencolok antara orang rajin dan malas. Alkitab menggambarkan pemalas sebagai seorang yang “senang tidur, mengantuk, berbaring, dan melipat tangan” (ay.10). Ia membiarkan dirinya dikuasai oleh sikap malas. Ia membiarkan waktu berlalu tanpa berbuat apa-apa. Prinsip hidupnya berbunyi: “sebentar lagi”. Dengan kata lain ia terus menerus menunda-nunda tiap kesempatan yang datang. Ia terbenam dalam mimpi-mimpinya, sehingga tanpa sadar, dengan cepat waktu berlalu. Barulah ia menyadari bahwa ia sudah ketinggalan jauh.
Apa yang terjadi dengan hidupnya kemudian? “Kemiskinan datang seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang bersenjata.” Ia dikuasai oleh kemiskinan. Ia terjebak oleh kemiskinan, dan pada saat itu ia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena kesempatan sudah lewat.
Sebaliknya, untuk menjadi seorang yang rajin seseorang perlu belajar kepada semut. Kehidupan semut menjadi sebuah gambaran sebuah tindakan rajin yang perlu dilakukan kita semua. Belajar rajin harus dimulai semenjak kecil. Sewaktu masih kecil, anak-anak harus diingatkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Satu demi satu pekerjaan dikerjakan hingga selesai karena permintaan orang lain. Sedangkan dalam dunia pekerjaan, banyak orang dewasa juga menyelesaikan tanggung jawabnya karena diawasi oleh sang bos.
Seorang yang rajin tidak membutuhkan seseorang untuk mengingatkan, mengawasi, mendikte, maupun memerintahkan apa yang harus diselesaikan. Meskipun tanpa ada  yang mengawasi, dia akan menyelesaikan semua pekerjaan maupun tanggung jawabnya. Seorang yang rajin itu menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk kebaikan dirinya bukan hanya pada masa kini namun berefek pada masa depannya.
Ayat 7 menggambarkan semut-semut yang bekerja dengan “tidak ada pemimpin, pengatur, atau penguasanya.” Mereka tidak berpangku tangan menunggu perintah, atau baru bertindak jika disuruh. Mereka menyadari adanya suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu mengumpulkan makanan. Itulah sebabnya mereka bekerja sama memenuhi kebutuhan tersebut.
Selanjutnya, seorang yang rajin menyelesaikan apa yang telah dimulai dan tahu apa yang dilakukan berguna untuknya. Seorang yang rajin tidak pernah menunda-nunda kesempatan yang ada. Ketika kesempatan datang, seorang yang rajin akan memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga ia mendapatkan keuntungan yang maksimal. Ayat 8 menggambarkan semut-semut “menyediakan roti di musim panas, mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Waktu untuk mencari makanan ternyata sangat terbatas dan tidak bisa datang setiap waktu. Semut-semut menggunakan kesempatan mencari makan itu karena mereka tahu jika kesempatan ini disia-siakan, maka kesempatan itu akan lewat dan mereka bisa mati kelaparan.
Kita semua memiliki waktu yang sama: dua puluh empat jam sehari. Namun cara kita menggunakannya berbeda. Sukses atau tidaknya kita di masa depan ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan waktu kita hari ini.
Baca: Yakobus 2 ayat 20, 26 
TUHAN YESUS MEMBERKATI...AMIN.!!!




Jumat, 28 Februari 2020


KOTBAH HARI MINGGU KE VI PRAPASKAH
MINGGU, 1 MARET 2020 di GPIB KK MEDAN.

THEMA SINODE: PENCOBAAN TUBUH DAN ROH SEBAGAI PENDIDIKAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PELAKSANAAN TUGAS.

Bacaan Alkitab: Lukas 4 : 1 - 8

Selama hidup di dunia ini kita akan terus diperhadapkan pada ujian dan pencobaan karena dunia di mana kita tinggal ini telah dikuasai oleh dosa, dan sudah sangat jelas bahwa sifat-sifat dosa itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan.  Itulah sebabnya setiap orang yang percaya harus terus berjuang melawan pencobaan dan godaan Iblis.  Adalah tidak mudah menang melawan pencobaan-pencobaan yang menyerang kita, karena Matius 26:41 mengatakan:  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi
daginglemah”.

Kenapa Yesus dicobai oleh iblis..??
       Karena iblis mengetahui, saat Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun selama 40 hari 40 malam dan tdk makan dan tdk minum, maka saat itulah siasat iblis utk mencobai Yesus.
Sebagi manusia, kitapun tahu bila seseorang tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40 malam, tentu secara kedagingan sudah pasti lapar, haus, akhirnya menjadi lemas, lesu. Dalam situasi inilah si iblis mencobai Yesus.
Namun Yesus tetap menang, karena Yesus tahu bahwa mengalahkan pencobaan adalah dengan Kuasa Firman Tuhan.
Luk.4:13 mengatakan:
"Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang-baik."


     Mengapa kita harus diperhadapkan pada pencobaan-pencobaan?  Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan orang percaya itu bebas dari segala pencobaan, tapi yang pasti Dia berjanji untuk selalu memberikan jalan keluar, sedangkan  
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.  Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.  Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."  (1 Korintus 10:13).  Bagaimana supaya kita bisa menang melawan pencobaan dari Iblis?  Cara terbaik adalah harus melekat pada Tuhan dan senantiasa tinggal di dalam firmanNya.  Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan yang luar biasa bagaimana melawan pencobaan.  Ketika sedang dicobai Iblis, tak henti-hentinya Yesus menggunakan firman Allah sebagai pedang Roh untuk mematahkan setiap tipu muslihat Iblis.  Sebagaimana tertulis, selama empat puluh hari Yesus berpuasa di padang gurun, di mana kesempatan ini tidak disia-siakan Iblis untuk mencobai Dia.  Tiga kali Iblis berusaha untuk melemahkan Yesus dengan harapan Dia gagal menggenapi rencana Bapa dalam hidupNya, agar Dia berbalik dari jalan yang sudah ditentukan oleh BapaNya.  Tiga kali pula Yesus membalas serangan Iblis itu dengan memperkatakan firman Tuhan,  "Ada tertulis…pada ayat 4 & 8 serta ada Firman… pada ayat 12 "  Dan akhirnya Yesus menang.!!!
     Firman itu hidup dan berkuasa karena itu adalah perkataan Allah sendiri!  Kuasa itu semakin nyata bila kita memperkatakan firman itu dengan iman.  Namun, mengapa kita sebagai orang Kristen  malas membaca Alkitab?
Sebesar apa pun pencobaan yang menyerang kita, sepatah kata dari firman Tuhan yang kita ucapkan dengan iman akan sanggup mengalahkannya.


Kisah pencobaan Tuhan kita disajikan di dalam Injil Lukas, Markus dan Injil Matius. Yesus, seperti halnya Adam (Kej. 3:6), diuji dalam tiga bidang yaitu kebutuhan jasmaniah, ambisi duniawi dan pencapaian rohani, untuk membuktikan kemampuan-Nya melaksanakan tugas-Nya. Sementara manusia pertama kalah, Yesus menang. Mengapa? Mari kita renungkan.
(1) Untuk menang atas pencobaan, kita harus memahami dan melaksanakan rencana Allah atas hidup kita.
Waktu Adam dan Hawa dicobai, mereka berada dalam kelimpahan dan kenyamanan hidup. Semua yang mereka butuhkan tersedia. Bahkan Allah senantiasa hadir menyertai mereka. Tetapi dalam keadaan serba tersedia, mereka tidak mampu menolak godaan Iblis, sehingga mereka berdosa. Bandingkan keadaan tersebut dengan Tuhan Yesus pada waktu Ia dicobai. Selama empat puluh hari lamanya Yesus berada di padang gurun yang kering dan panas. Tidak makan, sehingga Ia pasti sangat lapar. Dalam keadaan demikian Iblis datang mencobai Yesus.
Pencobaan pertama Iblis berkenaan dengan kuasa (ay 2-4). Ia menantang Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Mudah bagi Yesus untuk melakukannya, tetapi Yesus tahu bahwa kehadiran-Nya di dunia ini adalah dalam rangka ketaatan kepada Bapa.
Pencobaan kedua Iblis mengenai perbudakan materi (ay 5-8). Iblis menawarkan suatu keadaan yang “berkecukupan” kepada Yesus asalkan Yesus mau menyembah dia. Yesus menolak kerajaan dunia yang berlimpah-limpah harta kemewahan dan kekuasaan karena dunia ini milik Allah, bukan milik Iblis. Lagipula Yesus mengetahui bahwa jalan Allah adalah melalui ketaatan kepada kehendak Allah.
Pencobaan ketiga mengenai “mencobai” Tuhan (ay 4-12). Iblis memutarbalikkan firman Tuhan yang dikutipnya dari Mazmur 91:11,12 yang menyatakan bahwa Allah menjanjikan pemeliharaan atas hamba-Nya. Mencobai Tuhan artinya menuntut bukti dari Tuhan untuk dapat percaya. Hal itu sama saja dengan tidak mempercayai Tuhan.
Oleh karena Yesus tetap pada pendirian-Nya yaitu setia pada panggilan-Nya, maka iblis mengundurkan diri sesaat. Pencobaan-pencobaan seperti ini akan kita hadapi. Untuk menang terhadapnya kita harus memahami rencana Tuhan atas hidup kita, dan memiliki kemantapan akan tujuan hidup kita.
(2) Untuk menang atas pencobaan, Kita harus taat dan setia seperti Yesus yang taat.
Konsep dan pengharapan kebanyakan orang dan agama tentang Mesias (pahlawan atau tokoh yang Allah pakai untuk menolong manusia) ternyata berbeda dari kenyataan hidup Yesus, Sang Mesias sejati. Kita cenderung berpikir bahwa Mesias sedemikian dicintai Allah seharusnya tdk mengalami masalah apapun.
Yesus memperlihatkan gambaran Mesias yang sesungguhnya. Yesus adalah Mesias yang mengerti betul misi-Nya yakni menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ia harus mengalami pencobaan dan menyatakan ketaatan-Nya kepada Allah. Ia menolak godaan Iblis untuk menggunakan kuasa keilahian-Nya mengubah batu menjadi roti (ay 3). Ia bersedia lapar jasmani demi menyelami kelaparan-kelaparan yang melanda manusia berdosa. Kesadaran akan misi-Nya membuat Dia sadar juga bahwa jalan untuk mencapai misi itu adalah dengan naik ke salib, bukan naik ke takhta dunia (ay 6-7). Itulah juga yang menyebabkan Dia menolak bujukan Iblis untuk menyembahnya demi beroleh takhta dunia. Yesus juga menyadari bahwa kemesiasan-Nya bersumber dari Allah Bapa. Oleh karena itu, Dia percaya betul pada rencana Allah Bapa yang tidak mungkin salah dan menolak tipuan Iblis untuk mencobai Allah Bapa (ay 12). Kesejatian kemesiasan Yesus nampak pula dari keserasian-Nya sebagai penggenapan nubuat PL dengan bagian firman Tuhan lainnya. Firman Tuhan adalah Firman yang hidup dan firman yang tertulis serta menyatu dalam diri Sang Mesias.
Selama masa uji yang berat dan panjang itu Yesus memperlihatkan komitmen dan kesetiaan-Nya sebagai Mesias, yang diutus Allah. Ia setia berpegang pada kehendak Allah, maka kita dapat sepenuhnya mengandalkan Dia. Sebagai murid dan pengikut-Nya kita juga harus melalui berbagai godaan kejahatan. Ia yang menang dapat menolong kita menang bersama-Nya. Taat kepada Allah dan firman-Nya dengan bertumpu pada Sang Juruselamat dan teladan kita merupakan poinnya.
(3) Untuk menang melawan iblis yang mencobai, kita harus menggunakan Pedang Roh yaitu Firman Allah, seperti yang Yesus-lakukan.
Seorang teolog pernah menuliskan bahwa setiap detail hidup manusia harus diliat dari sudut pandang teologi. Maksudnya, segala yang terjadi dalam hidup kita, harus dilihat dari sudut pandang Allah, bukan berdasarkan pandangan manusia.
Renungan firman ini memperlihatkan kepada kita cara Yesus mengatasi pencobaan. Saat itu Yesus dituntun Roh Kudus ke padang gurun (ay 1). Setelah berpuasa selama 40 hari 40 malam, Yesus merasa lapar. Lapar merupakan salah satu titik lemah manusia. Dalam keadaan lapar orang bisa kalap dan gelap mata hingga dapat melakukan apa saja untuk menghilangkan rasa laparnya. Iblis memanfaatkan kesempatan itu untuk menjebak Yesus. Kebutuhan Yesus saat itu akan makanan dipakai Iblis dengan mengusulkan cara pemenuhan kebutuhan yang tidak pada tempatnya, karena tidak sesuai firman Allah (ay 2-3). Dalam pencobaan kedua, Iblis menawarkan kuasa atas dunia kepada Yesus melalui satu cara mudah, yaitu menyembah Iblis (ay 6-7). Padahal rencana Bapa bagi Yesus adalah untuk menderita terlebih dahulu, baru kemudian masuk ke dalam kemuliaan-Nya (Luk. 24:26). Pada pencobaan ketiga, Iblis meminta Yesus mencobai Allah untuk melakukan sesuatu hal yang ajaib bagi diri-Nya (ay 9-11).
Dalam peristiwa itu, Yesus memperlihatkan diri-Nya sebagai manusia biasa yang dapat mengalami pencobaan. Namun Ia tidak mau dikalahkan pencobaan. Caranya? Ia menggunakan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah senjata yang dapat kita pakai juga tatkala Iblis berusaha mencobai atau memperdaya kita. Bila kita tidak kenal firman Tuhan, kita bagaikan prajurit yang maju ke medan perang tanpa senjata. Kalau demikian, bagaimana kita dapat berjuang melawan musuh? Kita pasti kalah! Bahkan, jangankan melawan, kita mungkin malah "menikmati" setiap pencobaan yang dilancarkan Iblis karena kita tidak tahu bahwa hal itu salah. Maka pahami firman Tuhan dan ketahui apa kehendak Tuhan bagi kita anak-anak-Nya, hingga kita bisa bertahan dari serangan tipu muslihat Iblis yang selalu berupaya menjatuhkan kita.
(4) Jika kita mengikuti pimpinan Allah maka kita pasti menang dalam pencobaan.
Adam diciptakan menurut gambar Allah (Kej. 1:26). Namun menghadapi pencobaan dari Iblis, Adam gagal dan jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan yang membuat semua manusia tercemar dosa. Itulah Adam, nama yang disebut terakhir dalam silsilah Yesus (Luk. 3:38). Lalu bagaimana bila Yesus sendiri yang menghadapi pencobaan dari Iblis?
Setelah berpuasa selama empat puluh hari, tak ada yang lebih menarik selain makanan. Tentu akan dimaklumi bila saat itu Ia mengubah batu menjadi roti untuk memuaskan rasa lapar-Nya. Namun kalau kita cermati, perkataan Iblis "Jika Engkau Anak Allah......" sesungguhnya merupakan godaan agar Yesus bertindak demi diri-Nya sendiri, dan lepas dari ketergantungan kepada Bapa. Jelas, ini merupakan bentuk tiadanya iman. Maka jawaban Yesus yang dikutip dari Ulangan 8:3, "... Manusia hidup bukan dari roti saja" mengajarkan bahwa manusia hidup karena kebaikan Allah yang memelihara dan memenuhi kebutuhan manusia. Maka hidup berarti bergantung penuh pada Allah meski situasi tidak menjanjikan apapun. Pencobaan kedua merupakan tawaran untuk menggapai kuasa. Namun tawaran itu tidak gratis karena Iblis menuntut imbalan agar Yesus menyembah dia. Padahal jelas, Iblis tak layak disembah dan tidak memiliki kuasa sedemikian besar untuk ditawarkan kepada Yesus (ay 6). Maka dengan mengutip Ulangan 6:13, Yesus menegaskan bahwa hanya Allah saja yang patut disembah. Pencobaan ketiga merupakan godaan untuk menguji perlindungan Allah karena itu berarti meragukan kesetiaan Allah. Tentu saja Yesus tidak mau memaksa Allah untuk melakukan mukjizat. Lalu Yesus mengutip Ulangan 6:16 untuk melawan perkataan Iblis (ay 12). Iblis pun gagal (ay 13).
Kunci kemenangan Yesus adalah mengikuti pimpinan Allah kemanapun Allah mengarahkan Dia. Ini pelajaran penting karena kita pun akan mengalami saat-saat kritis dalam perjalanan iman kita yang memungkinkan kita mempertanyakan kebaikan dan kesetiaan Allah. Maka berpeganglah pada firman Allah dan percaya penuh pada-Nya apapun situasi yang kita hadapi.
(5) Kemenangan kita melawan Iblis bukan cuma hayalan.
Kemanusiaan yang sesungguhnya dikehendaki Allah dalam diri Yesus adalah manusia yang mampu untuk tidak berdosa, mampu menolak godaan yang seringkali membuat manusia jatuh yaitu keangkuhan (ingat Hawa!), kekuasaan, dan kekayaan. Yesus sebagai manusia mampu melakukan itu. Memang itulah seharusnya manusia itu. Umat kristen tidak boleh mempunyai konsep bahwa orang yang jatuh dalam godaan adalah manusiawi. Itu justru bukan manusiawi. Manusiawi yang sesungguhnya adalah seperti yang didemontrasikan oleh Yesus.
Sebagai manusia, Yesus mampu menolak godaan dan cobaan karena Ia menggunakan firman Tuhan sebagai perisai dan pedang untuk menghancurkan segala serangan. Dari ucapan yang Yesus katakan "sebab ada tertulis ..." menyatakan bahwa tulisan-tulisan itu mempunyai sifat yang sakral (kudus), artinya mempunyai suatu otoritas yang berasal dari Allah. Kegagalan kita melakukan godaan adalah karena kita tidak menggunakan firman Tuhan sebagai perisai.
Saudaraku, Firman Allah yang tertulis mempunyai kuasa bagi kita dalam peperangan rohani. Kita umat kristen harus mampu hidup seperti Yesus yang berhasil menangkis segala godaan iblis, sehingga tidak berdosa. Ini bisa terjadi hanya jika kita bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Jemaat yang dikasihi Kristus Yesus,
Juruselamat kita menang atas Setan oleh kuasa Roh Kudus dan penggunaan Firman ilahi sebagai pedang-Nya dan mereka yang dipersenjatai dengan baik adalah mereka yang kemudian diperlengkapi. Perkataan dari mulut Kristus dikeluarkan dengan suatu kuasa yang menusuk kesadaran manusia, menembus roh jahat dan mengenyahkan penyakit. Hal yang sama dapat dinyatakan Allah melalui kita.
Satu unsur yang penting dari pencobaan yang dialami Yesus berkisar pada Mesias macam apakah Dia itu dan bagaimana Ia akan memakai urapan yang diterima-Nya dari Allah. Nyata bahwa: (1) Yesus dicobai untuk memakai urapan dan kedudukan-Nya untuk kepentingan diri sendiri (ay 3-4), untuk memperoleh kemuliaan dan kuasa atas bangsa-bangsa daripada menerima salib dan jalan kesengsaraan (ay 5-8), dan untuk menyesuaikan diri-Nya dengan harapan umat Israel yang populer untuk menjadi seorang Mesias yang "sensasional" (ay 9-11), dan
(2) Iblis masih terus mencobai para pemimpin Kristen untuk memakai urapan, kedudukan, dan kemampuan mereka bagi kepentingan diri sendiri, untuk menegakkan kemuliaan dan kerajaannya sendiri, dan untuk lebih menyenangkan manusia daripada menyenangkan Allah. Mereka yang berkompromi dengan Iblis demi kepentingan dirinya sendiri, dalam kenyataannya telah takluk dan bertuan kepada Iblis.
Yesus melawan pencobaan Iblis dengan menyatakan bahwa lebih daripada segala yang lain Ia akan hidup dari Firman Allah (Ul 8:3). Berarti:
(A) Yesus sedang mengatakan bahwa segala hal yang penting dalam kehidupan bergantung kepada Allah dan kehendak-Nya (Yoh 4:34). Memburu sukses, kesenangan, dan perkara-perkara bendawi di luar jalan dan tujuan Allah akan menimbulkan kekecewaan yang pahit dan berakhir dengan kegagalan. dan
(B) Yesus menekankan kebenaran ini ketika Ia mengajarkan bahwa kita harus mencari dulu Kerajaan Allah (yaitu, pemerintahan, kegiatan, dan kuasa Allah di dalam hidup kita); kemudian baru hal-hal penting lainnya akan dikaruniakan sesuai dengan kehendak dan jalan-Nya (Mat 5:6; Mat 6:33).
Sebagaimana Yesus menolak tawaran iblis tentang kerajaan dunia, kita pun harus demikian. Mengapa? Sebab :
(1) Kerajaan Yesus pada zaman ini bukanlah suatu kerajaan dari dunia ini (Yoh 18:36-37). Ia menolak mencari kerajaan bagi diri-Nya sendiri dengan cara-cara duniawi, yakni kompromi, kekuasaan duniawi, muslihat politik, kekerasan lahiriah, popularitas, hormat, dan kemuliaan.
(2) Kerajaan Yesus adalah suatu kerajaan rohani yang memerintah di dalam hati umat-Nya yang telah dikeluarkan dari kerajaan dunia. Sebagai suatu kerajaan sorgawi, maka :
(a) itu diperoleh melalui penderitaan, penyangkalan diri, kerendahan hati, dan kelembutan;
(b) itu menuntut penyerahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan kudus (Rom 12:1) dalam pengabdian dan ketaatan penuh kepada Allah;
(c) itu meliputi perjuangan dengan senjata rohani melawan dosa, pencobaan, dan Iblis (Ef 6:10-20);
(d) itu berarti menolak keserupaan dengan dunia ini (Rom 12:2).
Dari uraian tsb diatas, pencobaan yang dialami Tuhan Yesus sungguh berat sekali bila dibandingkan dgn pencobaan yang kita alami saat ini. Apa lagi sekarang ini zaman DIGITAL, manusia ingin enaknya saja (sifat manusiawi), serba instant maunya tanpa proses pencobaan. Bila ada pergumulan, kesulitan, kesesakan dan lain sebagainya itu, sering mengambil jalan pintas, hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus. Untuk itu, di dalam melaksanakan tugas kita masing2, marilah kita mengandalkan Roh Kudus dalam menghadapi : PENCOBAAN TUBUH DAN ROH SEBAGAI PENDIDIKAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PELAKSANAAN TUGAS (thema SINODE).
AMIN…TUHAN YESUS MEMBERKATI
 mannab1010@gmail.com


Kubur telah kosong Para wanita melihat Kubur Yesus bangkit Bersama Malaikat   Markus 16:1-8 Kebangkitan Tuhan Kita: Mingg...